Jumat, 28 Oktober 2016

SOEMPAH (kami) PEMOEDA



  1. (Disaat orang-orang MEMPERINGATI hari sumpah pemuda) Kami poetra dan poetri Indonesia, (bukan hanya) mengakoe bertoempah darah jang satoe, (tapi kami juga menyentuh dan memeluk dalam tangis dan doa, kami berjuang untuk) tanah Indonesia (hingga ke pelosok negeri).
  2. (Disaat suara teriak bergetar MEMPERINGATI hari itu, hari sumpah pemuda) Kami poetra dan poetri Indonesia, (sadar terlalu mudah hanya untuk) mengakoe berbangsa jang satoe, (sedang akal sehat serta perbuatan jauh dari sifat ber-) bangsa Indonesia.
  3. (Dan disaat semua orang menuntut untuk ikut aksi solidaritas MEMPERINGATI hari sumpah pemuda) Kami poetra dan poetri Indonesia, (berbahasa ibu dari berbagai ibu, bukan karena kami tidak) mendjoendjoeng bahasa persatoean, (tapi kami tidak ingin kamuflase ini berlanjut dan masuk ke penjuru nusantara. Kami sadari bahasa kita di bawah telapak kaki bahasa asing, kita tidak punya nilai tawar) bahasa Indonesia (bahkan di negeri sendiri).

28 Oktober 2015 2016

Rico Narashakti!




Senin, 17 Oktober 2016

Sajak Dalam Hening



Telaga Warna

Membiarkan dirimu hanyut dalam lelah hanya akan membawamu kepada kematian. Batu yang menghalangi tak pernah memilih siapa yang ada di belakangnya maupun di depannya, di sekitarnya.

Terkadang dan amat sering lelah datang menghampiri makhluk hidup. Hanya segelintir orang yang mampu bertahan terhadapnya, dan selebihnya hanyut. Di antara mereka yang hanyut hanya dalam hitungan jari yang mampu melewati derunya angin dan hempasan ombak. Sisanya mereka-mereka yang pulang tinggal nama.

Tidak, tidak perlu kuatir dengan seberapa banyak atau alangkah sedikitnya bagian-bagian dari mereka. Dari mereka semua kita bisa belajar. Bukan hanya dari orang-orang yang tidak merasa lelah. Bukan juga hanya dari mereka yang bisa melewati dan bangkit saat terjatuh, karena dari mereka yang tenggelam dan hilang ditelan waktu pun kita bisa belajar.
Prau, 8 Oktober 2016
Rico Ricardo Lumban Gaol