Minggu, 26 Agustus 2012

“Semua Pemeluk Agama Kristen Bodoh”



Sampai aku besar dan bisa disebut dewasa rohani, akhirnya aku jenuh dengan tingkahlaku yang ada disekitarku, terutama saudara seimanku. Bagaimana tidak, kebanyakan dari Kristen berkata “… hanya karena iman…”. Bukan aku meragukan iman saudaraku, tapi sebaiknya aku kembali ke dasarnya saja. Tidak mungkin aku mengasihi sesuatu yang tidak tampak oleh mataku sementara saudaraku yang tampak tidak kukasihi. Dan coba bandingkan dengan ini, bagaimana mungkin aku mengasihi saudaraku sementara diriku sendiri tidak kukasihi.

Sebenarnya bertahun-tahun aku merenungkan perbuatanku dan saudara-saudaraku, dan sampai akhirnya aku mengerti, memang tidak seorangpun diantara kita memiliki iman. Marilah kita renungkan bersama, apakah yang kita lakukan sudah sesuai kehendak Allah. Atau hanya pengertian-pengertian kita yang cerdas ini. Sesungguhnya itu perbedaan yang kasat mata, tapi harus dirasakan oleh hati kita.

Sedikit yang membantuku ialah ketika aku menulis dan selalu menulis tentang kehidupanku, keluargaku, lingkunganku, kampusku, dan negriku. Ketika kubaca berulang-ulang sampai kutemukan ada kejanggalan dalam kehidupan yang kutemui. “Sebab dari buahnya pohon itu dikenal”, inilah yang membuatku untuk membuka mata. Teksnya singkat, tapi maknanya luar biasa.

Intinya, seseorang yang memiliki iman, pasti buahnya banyak dan segar. Tapi, sama seperti pohon anggur yang selalu masuk dalam perumpamaan, apabila ditemukan ranting yang kering dan tidak berbuah, ranting itu akan dipatahkan dan dibakar bukan?. Hmmm, sebenarnya bukan aku tidak ingin mencopy dan paste ayat alkitab di sini, tapi kiranya yang membaca ini mengerti, semua yang kutulis dasarnya ialah dia yang paling dasar.

Aku mau mengutip ada sumber kebenaran berkata demikian, “kamu adalah garam dunia”, apakah artinya itu kawan?. Tidak hanya itu, Dia tidak lupa menekankan hal yang terpenting setelah itu, “jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang”. Keras?, kejam?, sakit?, Tidak adil? Atau apa kawan? Apakah kita mengerti apa yang terkandung di dalam teks itu?.

Tegas, itulah yang sepadan untuk teks itu. Karena itulah kebenaran. Dan aku paling tidak suka dengan orang Kristen yang berkata “Kita sudah diselamatkan oleh Darah Yesus Di Kayu Salib, hanya karena iman kita diselamatkan”, tetapi kelakuannya tidak mencerminkan kalau dia punya iman atas apa yang dikatakannya. Yang muda dan yang tua sama saja, masih suka menipu, mencuri, berjudi, merusak dirinya seperti merokok, minum-minuman keras, pacaran yang melampaui, cerai, korupsi (mencontek) dan masih banyak lagi seperti iri, dengki, pemarah, pemalas, dan sebagainya.

Tidakkah kita pernah dengar demikian “Janganlah kamu menyangka bahwa Aku datang menghilangkan hukum Taurat atau ajaran nabi-nabi. Aku datang bukan merusakkan ajaran-ajaran itu, tetapi menunjukkan arti yang sesungguhnya”?, dan sampai yang ke 20. Lalu adakah diantara kita yang berani mengatakan hanya karena iman? Tetapi kita berlehai-lehai?.

Tidak hanya itu, banyak dari para penatua dan bahkan pendeta yang tidak jauh seperti itu. “Gereja” hanya dijadikan sebagai tempat peristirahatan sementara. Setelah itu, dia akan merokok, bermitu (judi), dan lain sebagainya. Dimana iman kita? Pantaskah kita disebut anak Tuhan?. Aku tidak menuliskan doktrin, tapi aku hanya sedikit bercermin terhadap diriku, inilah penyesalanku. Yang dapat kubagikan hanya tulisan, namun tindakan dalam keseharianku tidak bisa mendobrak saudara-saudaraku itu, siapalah aku ini Tuhan.

Roma, yah sebagai anak Tuhan, akupun tak mau disebut sebagai penulis yang tidak memiliki dasar, aku punya dasar dan itu pasti kalian sudah tau, Alkitab. Hmmm, aku tidak ingin saudaraku terjerumus kedalam jurang yang sangat terjal. Oleh karena itu mari kita renungkan dan coba pahami perbedaan antara “engkau diselamatkan karena imanmu dan bukan perbuatan baikmu atau amalmu” dengan “jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”.

Adakah teman dijelaskan disitu bahwa karena engkau telah diselamatkan, engkau tidak perlu berbuat baik dan tidak perlu menunjukkan/melakukan yang baik dan benar kepada tetanggamu?. Betapa sesatnya yang mengajarkan itu, tentu dia akan di adili.

Dan satu kalimat penutup, “janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!”. Sampai aku menyimpulkan bahwa “Semua Pemeluk Agama Kristen Bodoh” jika dia menganggap dirinya anak Tuhan, tapi dia tidak berbuah. Mengatakan penghuni surga tapi dia tidak berprilaku seperti penghuni surga. Di mana imanmu wahai saudara-saudaraku yang demikian?. Adakah aku salah menuliskan judul seperti itu?. Berdoalah, dan kembali kepada Bapa, maka kita akan diampuni, dan setialah sampai giliran nama kita dipanggilNya dipersidangan yang kekal nanti. Amin

By : Rico Ricardo Lumban Gaol

Minggu, 19 Agustus 2012

Kebenaran di Atas Segalanya, Nyawa Menjadi Bayarannya


 
Pada sesi ini aku menulis sebuah cerita singkat tentang ungkapan yang berbunyi “Kebenaran di atas segalanya”. Inti cerita ini diambil dari kisah nyata suatu negara di Asia Tenggara, sebut saja Indonesia.
Segala sesuatu pasti berawal dari sejarah, demikian tulisan ini. Awalnya aku hanya membaca sebuah buku (Buku yang selalu kubawa kemanapun aku pergi. Karna kutahu, setiap aku membacanya, aku akan mendapatkan pelajaran baru. Ilmu itu yang akan kugunakan untuk membantu mengisi kotak kosong pada teka-teki alam ini).

Inti alurnya seperti berikut:
-         - Pendatang,
-          -Berbuat Baik, dan
-          -Patuh. Patuh bukan berarti tidak bisa mengkritik, dan bisa mengkritik bukan berarti bisa menghina.

Yang pertama ialah “pendatang”, dalam buku itu tertulis seperti ini “Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa”. Banyak definisi mengenai pendatang, tapi aku menyederhanakannya sebagai “penumpang/orang aisng” yang memiliki suatu tujuan, yah sederhananya bertujuan singgah hanya untuk sementara waktu. Karna menurutku, sebenarnya dia punya tempat dari mana dia berasal, bukan?. Demikian kita di Dunia ini khususnya Indonesia, kita hanya sementara, karena kita akan kembali ke asal kita. Lalu sadarkah kita dengan tujuan kita diciptakan di Indonesia?.

Yah, tidak lebih 1 dari 10 ribu orang yang menyadari akan hal itu. Sehingga Tuhan terus menciptakan manusia-manusia yang bisa mengubahkan negri ini. Justru sebaliknyalah yang terjadi, banyak orang yang beranggapan kita diciptakan hanya sebagai miniature Tuhan, supaya Dia bisa bermain di “tempatNya” dan menggerakkan ke kiri dan ke kanan miniature ini sesuka HatiNya, Tidak begitu kawan!. Jika engkau berpikir dan bertanya kepada Tuhan, “Apa misiMu Tuhan akan kehadiranku?”, tak lain jawabnya pasti berhubungan dengan bangsaNYA. Bukan kau menjadi kaya!, bukan kau menjadi Pengusaha!, Bukan kau menjadi Pendeta!, Bukan kau menjadi “Pemuka” agama kawan!, bukan itu!. Itu semua hanya cara dibalik mata, tapi adakah kita pernah menanyakan hal itu kepadaNya?, masih ada waktu.

Lalu apa hubungannya dengan kata-kata sebelum pendatang ataupun sesudah kata pendatang dalam teks itu. “Kelakuanmu di antara orang yang tidak kamu kenal, apalagi belum tentu dia mengenal Tuhan,  haruslah sangat baik, sehingga apabila mereka memfitnah kalian sebagai orang jahat, mereka toh harus mengakui perbuatanmu yang baik, sehingga mereka akan memuji Allah pada hari kedatangan-Nya”. Teks inilah kelanjutan dari teks sebelumnya, yang juga akan menjelaskan mengapa harus berbuat baik.

Dalam petikan itu aku merangkum menjadi 2 inti utama yang ingin disampaikannya mengapa kita harus berbuat baik. Pertama, sebagai seorang pendatang tentulah kita harus berjaga-jaga terhadap kondisi apapun yang akan terjadi. Karna kita tidak tahu siapa mereka dan bagaimana sikap mereka bersosial terutama kepada kaum pendatang. Dan apabila kelak kau mendapat kesusahan, atau fitnah, engkau akan dibela oleh kebenaran yang selama ini engkau perbuat melalui kebaikanmu, dan itulah yang akan mreka lihat dan pikirkan. Kedua, memang seharusnyalah kita berbuat baik, sebab sebagai manusia yang diciptakan Yang Maha Agung, kita diciptakan untuk melakukan kebaikan sebagai cerminan penciptanya.

“Demi Tuhan, hendaklah kalian tunduk kepada setiap penguasa manusia: baik kepada Kaisar yang menjadi penguasa yang terutama,  maupun kepada gubernur yang ditunjuk oleh Kaisar untuk menghukum orang yang berbuat jahat dan untuk menghormati orang yang berbuat baik”. Dan teks ini menjadi acuan untuk menjelaskan kata “patuh” dalam 3 hal penting di atas, dan sekaligus latarbelakang dari kisah ini. Lalu mengapa kita harus patuh, itu merupakan pertanyaan yang menunjukkan kalau kita sendiri tidak mengerti apa itu pemerintah dan siapa kita di bagian itu.

Ada yang menuliskan ini, “Allah memerintahkan orang/kita untuk taat kepada pemerintah, karena pemerintah merupakan lembaga yang didirikan dan ditetapkan oleh Allah. Allah telah mendirikan pemerintah karena di dalam dunia yang tercemar ini kita memerlukan pembatasan-pembatasan tertentu untuk melindungi kita dari kekacauan dan pelanggaran hukum yang menjadi akibat wajar dari dosa”. Dan aku percaya akan hal itu, bahwa kita memang harus taat, sebab pemerintah berdiri tentu atas “persetujuan” Allah.

Oleh karena itu, “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah”. Apa hubungannya dengan teks di atas, tentu semuanya akan dikaitkan dengan 3 inti yang telah kutuliskan. Sampai akhirnya aku berkaca dengan keadaan negriku sekarang ini.

Apa pelajaran yang kita dapatkan dari bacaan tersebut, aku menyampaikan sederhananya ialah seperti judul tulisan ini. Kebenaran di Atas Segalanya, itulah yang harus ditegakkan di negri ini. Dinegri ini, semua kalangan sudah tidak patuh lagi dengan siapapun, hanya mengandalkan kepintaran masing-masing, dan pada akhirnya ego sendirilah yang diutamakan. Kita tidak menyadari kalau kita hanya sementara.

Sehingga kita menanggapi hal itu lebih ke arah menikmatinya saja, tanpa harus peduli dengan kondisi orang lain apalagi dengan Negara ini. Mengapa kukatakan demikian. Ini kisah nyatanya, kukutip dari perbincangan mahasiswa di dunia maya “A: kau jurusan teknik/sains-X di ITB, tapi malah ingin berkecimpung ke "pemerintahan". Apa karena kau tidak sanggup mengikuti  pelajaran di jurusanmu?", ucapnya dengan “tampak wajah yang tidak percaya” akan hal itu. “B: aku hanya ingin mengubah pandangan pemuda di negri ini. Kalau suatu Negara itu memiliki nyawa, maka dengan tegas kukatakan nyawanya berada di “tangan” pemudanya!”. Bagaimana tanggapan teman-teman terhadap perkataan orang itu?, baik si A maupun si B.

Lalu apakah yang harus kita perbuat?. Tegakkan keadilan!, sebarkan berita baik!, dan berikan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang masih hidup!. Apa maksudnya?, maksudnya ialah bersiaplah para pemuda!, berikan hatimu kepada negri ini, dan bawalah perubahan, karna tiba waktunya untuk kita maju dan “menghunus” pedang bersama membawa kedamaian yang kita tungu-tunggu, meskipun aku tau, kau akan takut karena uang akan menghindar darimu dan nyawamu akan menjadi bayarannya.

Untuk sekarang mari berkaca, apa alasanmu tidak patuh terhadap pemerintah?. Mereka dulu pemuda kawan!, dan mereka dulu mungkin saja berpikir seperti kita. Ayolah, kritik mereka untuk membangun negri ini, tapi jangan hina mereka karena dengan hal itu negri ini akan hancur lebur, seperti debu yang terhempas angin dan takkan kembali ke asalnya lagi. Bahkan sampai mereka menyimpang dari seharusnyapun engkau tak layak menghinanya, meskipun kita tak harus patuh lagi dengannya. Tapi, berdoalah agar Tuhan memberikan perubahan bagi negri ini, berdoalah dengan hati yang tulus, bukan penuh hina dan cacian.

Dan pemuda, berjuanglah juga karna setelah mereka, KITALAH yang akan ada di sana.

Ayolah, berhenti mengolok-olok presiden kita!. Jangan katakan dia lagi curhat ketika pidato, berdoalah. Jangan katakan dia hanya mampu membuat album baru!. Jangan katakan dia hanya bisa ini dan itu!. Waktunya kita percayakan negri ini kepada dia sepenuh hati, sampai di penghujung perjuangannya. Setelah itu pilihlah yang terbaik bagi negri ini. Mungkin saja ANDALAH orangnya yang ditunggu-tunggu INDONESIA ini. Karna itu, sudah waktunya aku dan kalian  mengasah “pedang” masing-masing, dan bila tiba waktunya kitalah yang akan diolok-olok.

Amin


By : Rico Ricardo Lumban Gaol

Kamis, 16 Agustus 2012

Masih ada “CHELSEA”


Teringat akan suasana disaat semua manusia pecinta bola sedang menyaksikan pertandingan “seru” antara munchen dan chelsea. Semua itu berawal dari sebelum pukul 01:00 WIB sampai pertandingan selesai dan sampai semua orang yang menyaksikan pertandingan itu kembali ke kasur masing-masing.

Saya tidak hanya ingin bercerita tentang bola teman, saya bercerita tentang sesuatu di balik semua tragedy tersebut. Bayangkan, ketika anda berada ditengah-tengah keramaian dan posisi anda dikelilingi orang-orang yang tak dikenal, teriak sana, teriak sini. Dan lebih parahnya banyak yang taruhan, banyak juga yang minum-minuman keras. Tapi semua itu tidak menjadi penghambat buat satu sama lain untuk saling jabat tangan, “tos”, cheers. Sepanjang malam teriak bersama, dan sama-sama merasakan apa yang sedang disaksikan.

Bayangkan teman-teman, semua kalangan ada ditempat itu. Ada konglomerat, mahasiswa, pemabuk, penjudi, preman, tukang parker, pedagang, genk motor, atau bahkan genk sepeda, semuanya ada. Dengan kondisi seperti itu siapa yang bisa menerka bahwa pagi itu suasananya sangat kondusif?, aneh. Tapi kenyataannya seperti itu teman.

Inilah teman salah satu makna tersirat dalam kejadian itu, ada hal yang lebih aneh saya hadapi ketika saya jalan pulang menuju kontrakan. Saya di jalan menemukan orang-orang ribut dan buka-buka baju, semuanya menyeramkan. Aku pikir “mampuslah aku”, sebab saat itu masih pagi jam 5-an. Tapi teman-teman pasti tidak bisa duga apa yang akan terjadi ketika mereka yang seram-seram nan sangar itu mendekatiku. Mereka cuma berkata demikian, “bagus, sama kita, tosssss”. Aku heran, kupikir aku bakal dikeroyok, ternyata mereka minta jabat tangan dan tossss, haha.

Lalu sampai disitukah ceritaku ini?, tentu tidak teman. Berkaitan tanggal 20 mei, hari kebangkitan nasional Negara Republik Indonesia saya ingin menyampaikan sesuatu. Mungkin banyak orang terutama pemuda Indonesia ini menganggap bahwa harapan Negara Indonesia sudah sirna. Indonesia akan tetap begini dan terus terperosot.

Satu hal yang saya ingatkan, dan saya ulang perkataan orang yang tidak saya kenal itu, “bagus, sama kita, tosssss”. Saat itu harapanku untuk bebas dari orang-orang yang menyeramkan ini sudah sirna teman. Tapi aku sadar, kesamaan itu membawa kedamaian dalam hidup setiap manusia. Yang saya tangkap adalah, aku memakai baju Chelsea, dan mereka memakai dan sebagian memutar-mutar baju Chelsea. Itu kesamaannya yang dilihat dari bentuk fisik, tapi tentunya kesamaan yang sebenarnya bukan itu, tentu tujuannya yang sama. Kita pasti sama-sama satu tujuan disaat menyaksikan laga “besar” itu, yaitu menunggu kemenangan Chelsea atas munchen.

Demikian juga Indonesia, saya sangat yakin, Indonesia sangat-sangat punya harapan besar dan itu akan tetap ada, dengan satu syarat, kesamaan TUJUAN. Seluruh golongan rakyat Indonesia harus memiliki kesadaran, bahwa Negara kita punya tujuan dan kita harus sama-sama memahami itu. Jika itu terpenuhi, aku yakin, Indonesia yang anda impi-impikan akan terlahir dan Indonesia yang lama akan menjadi besar, sebagai sejarah dan juga pelajaran terbesar untuk negara lain.

Hmmm, apakah cukup dengan sama tujuan di jaman sekarang?. Bukan putus sampai disitu maksud dari kalimat tersebut. Disini saya mengingatkan lagi teman, bukan hanya dengan kesamaan tujuan Indonesia akan maju sesuai keinginan kita semua, tanpa ada tindakan nyata atau yang membuatnya menjadi nyata maka semua itu hanya mimpi belaka. Kita kembalikan tujuan Indonesia, (uud, red). Karena untuk bisa memiliki satu tujuan yang sama itu sangat berat dan besar bebannya. Buktinya jika saya mengutip pidato soekarno, “berikan sepuluh pemuda, akan kuguncang dunia”, sampai sekarang tidak ditemukan pemuda yang benar-benar berjiwa nasionalismenya tinggi, pasti ada udang di balik kerupuk. Apalagi di jaman sekarang, sijahat semakin merajalela, sehingga kebenaran itu akan tenggelam karena takut dan tidak ada yang bisa MENJAMIN keberlangsungan hidupnya.

Lalu bagaimana cara merealisasikannya?, pemuda. Yah, PEMUDA di SELURUH bumi pertiwi ini harus memulainya dan menciptakan sejarah baru itu. Tanpa pemikiran pemuda, Indonesia tidak akan mungkin bisa berkibar seperti hari ini. Mari kita pahami kawan!!! Salam Merdeka!!!

MERDEKA…

MERDEKA…
M            E              R             D             E              K             A

6

7
Rico Ricardo Lumban Gaol

“Aku Untuk Indonesia”



Kulihat ketakutan dalam diri kalian,
Hal itu juga ada dalam diriku,
Aku yakin suatu saat nanti kita akan "pergi",
Tapi bukan sekarang waktunya,
Karna sekarang waktunya manusia untuk "berperang",

Mungkin kita tidak akan pernah berjuang bersama malaikat-Nya,
Bahkan peri pun takkan diberikan-Nya,
Tapi Tuhan akan berikan teman buat kita,

Mari kita bangun kembali Indonesia,
Agar kita bisa merasakan kedamaian,
Sampai semua diikat oleh persahabatan dan “cinta”,
Mari tulislah sejarah masing-masing kawan,

Yang tua akan pergi,
Namun yang muda akan terlahirkan kembali,
Aku tidak bilang jangan menangis lagi,
Karna ga semua air mata itu mengandung benci,

Tapi,
Setelah selesei itu, tiba saatnya aku harus pergi,
Namun, aku pergi untuk kembali,
Karna kutahu, aku hanya terlahir di Indonesia ini.

Gaol,

Rabu, 15 Agustus 2012

“Ketepatan”



Tulisan ini berawal dari tulisan (buku) seorang bijaksana yang dengan sengaja kubaca.  Demikian katanya dalam buku tersebut, "Kemudian kuperhatikan lagi segala ketidakadilan yang terjadi di dunia ini. Orang-orang yang ditindas menangis dan tak ada yang mau menolong mereka. Tak seorang pun mau membantu, karena para penindas itu mempunyai kuasa yang besar."

Tidak hanya itu, disajak selanjutnya sepertinya dia menunjukkan kekecewaan yang begitu besar kepada banyak orang. "Aku iri mengingat orang-orang yang sudah lama meninggal karena mereka lebih bahagia daripada orang-orang yang masih hidup. Tetapi yang lebih berbahagia lagi ialah orang-orang yang belum lahir, sebab mereka belum melihat kejahatan yang dilakukan di dunia ini", demikianlah yang dituliskannya.

Dan sepertinya dengan emosinya dia menulis pesan-pesan itu bait demi bait. Pada awalnya menurutku, pesan yang ingin disampaikannya ialah seperti ini. "Segala sesuatu di dunia ini terjadi pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Ia menentukan waktu yang tepat untuk segala sesuatu. Ia memberi kita keinginan untuk mengetahui hari depan, tetapi kita tak sanggup mengerti perbuatan Allah dari awal sampai akhir ". Jadi kita harus bersabar dan cukup bersabar.

Lalu buku itu terus kubaca sampai dipenghujung sajaknya, dia menitipkan pesan kepada kita semua. Sampai akhirnya aku mengerti, didalam kekecewaannya ada pengharapan yang begitu besar dalam dirinya untuk kita yang masih hidup terutama para pemuda. "Mencari kesenangan adalah dangkal dan bodoh; masa muda seseorang terlalu singkat dan kehidupan ini terlalu cepat berlalu untuk dihabiskan secara serampangan".

Dan genaplah kini inti nasihat yang kutemukan, sebenarnya ia ingin menyampaikan hal ini. "Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Sebab untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya ", demikianlah kalimat penutup di tulisan indah itu. Betapa bijaksananya dia, sehingga kalau aku diberi kesempatan, aku ingin bertemu dengan penulis buku itu. Amin

Lalu apa yang hendak kita lakukan setelah membaca ini. Aku sedikit berbicara pengalaman seorang teman dekat. Katanya, dia bukanlah berasal dari keluarga yang berada. Kalimat itu selalu dilontarkannya ketika dia ingin melangkah kemanapun. Sampai pada akhirnya dia bercerita tentang latar belakangnya, keluarganya, dan lingkungannya. Katanya, semenjak dia mengenal uang, dia selalu "menghidupi" dirinya dengan mencari kesenangan sendiri (tentunya hal yang negative). Bayangkan saja, anak usia 5 tahun saja mungkin sudah kenal uang. Lalu dia cerita panjang, dan yang sangat mengejutkan ialah, sampai diusianya beranjak ke 16-18 tahunpun dia tetap melakukan kesenangan itu.
Teman-teman tau tidak apa kesenangan itu. Tak lain ialah mencuri hasil tanam milik orang lain, hasilnya memang tidak seberapa. Tapi hasil itu akan dijadikan modal dalam permainan berikutnya, yaitu judi. Yang namanya judi, akan ada rasa ingin selalu mendapatkan yang terbanyak, sampai dia ketagihan dengan kegiatan itu. Katanya lagi, bukan tidak sering dia mengambil uang ibu atau ayahnya untuk dijadikan modal judi. Betapa sedihnya kehidupan dia, sampai akhirnya dia tidak ingin hidup lagi.

Namun, akupun tidak bisa memberikan solusi terbaik bagi dirinya. Karena aku tau, dia lebih pintar dariku. Harus kuakui, dari SD dia selalu mendapat juara 3, dan terkadang juara 2 dikelasnya, dan dikelas 6 dia pernah juara 2 dicawu pertama. Dan dicawu kedua juara 1, yah meskipun dikelulusan dia tidak mendapatkan juara apapun (dari raportnya yang pernah kulihat). Dan katanya itu tidaklah masalah bagi dirinya. Sekolah tidak membuatnya akan berubah, karena dia tetap saja berasal dari keturunan yang tidak berada. Sampai dijenjang SMP dia hanya menikmati sekolahnya seperti anak pada umumnya. Namun kenakalannya tetap dan semakin bertambah.


Katanya, diapun mulai mengerti apa itu yang namanya sex, sehingga tak jarang dia menonton film2 yang tidak seharusnya dia tonton diusia SMP, itu vcd/dvd hasil curian atau dibelinya dengan uang curian juga. Hal itupun terus berlanjut, sampai dia tidak peduli bahwa kehidupan sekolahnya hanyalah sebagai sampingan. Anehnya, dia bercerita keburukannya namun dia tidak sadar bahwa dirinya tidak pernah jauh dari 10 besar dikelasnya sampai dia lulus SMP. Padahal setahuku dan kata orangtuanya dia hampir tidak pernah belajar, selain di kelas.

Dan tibalah dipenghujung SMP, aku baru bisa sedikit memberikan masukan. Karena secara kehidupan, aku lebih bagus bermain bola dibandingkan dia, haha, so what gitu loh. Dan aku mengambil kesempatan itu, selepas bermain bola sambil berbicara sedikit tentang apa yang sering dia lakukan dan apa keuntungannya dikehidupan dia sekarang dan kelak. Aku bersyukur diapun mendengarkan perkataanku, meskipun dia tidak berubah total.

Dan tidak kusangka, sekolahnya tidak jauh dari sekolahku, sehingga kami tidak jarang juga bertemu dikantin luar sekolah. Kata temannya dia mulai termotivasi akan kehidupannya, namun dia tetap tidak bisa melupakan kehidupan sebelumnya, yaitu judi. Sampai pada akhirnya, aku cuma berpesan tak jauh isinya seperti apa yang sudah tertulis di bagian atas, meskipun aku belum pernah membacanya sebelumnya, demikian pesanku. "Maaf nih kawan, aku tau kau memang bukan dari keluarga yang berada, dan bukan bermaksud aku ikut campur. Kau pasti tau bagaimana akulah," hal ini kulantarkan disela-sela menunggu angkot (oplet).

Dan kemudian aku melanjutkan pesanku, "tapi, apa kau berencana kelak nanti kau tidak punya anak?, aku yakin kau juga pasti ingin punya anak (merasakan kehidupan senormalnya). Kalau begitu, apakah kau mau, anakmu juga merasakan hal yang sama seperti yang kau rasakan?. Kalau bukan kau yang mengubah kondisi keluargamu, siapa lagi?. Ayolah kawan, aku yakin kau pasti bisa,"tuturku untuk mengakhiri pesan itu.

Lalu dia merespon perkataanku, "kalau begitu, dengan cara apa aku mengubahnya?,"tanya dia dengan tampang sedih. Lalu aku mencoba menenangkannya sampai pada akhirnya aku berkata, "lakukanlah yang terbaik sekuat tenaga kita, dan jangan lupa kepada yang kuasa, hanya karena Dialah kita masih bisa bertahan. 

Oleh karena itu seharusnya kita berpegang teguh terhadap perintahnya dan berserah kepadanya. Dia akan memberikan yang terbaik kepada kita, tidak akan terlalu cepat, dan tidak akan terlambat. Karena akupun yakin, Dia ingin memberikan pelajaran demi pelajaran kepada kita tentang kehidupan ini, baik dari yang tertulis maupun dari yang tidak tertulis, yaitu yang pernah kita alami,"ujarku untuk mengakhiri pembicaraan itu.

Lalu diapun berjuang terus, hal ini aku tahu karena aku sendiri melihatnya. Sampai aku pernah main kerumahnya, yah meskipun jarak rumahnya dan rumahku tidak begitu dekat. Tapi ketika itu, aku tidak menemukan dia ditempat permainan “judinya”, namun yang kutemukan ialah ayahnya. "Dia sedang belajar disana," kata ayahnya sambil menunjuk ke arah pohon. Aku sempat bingung apa maksud ayahnya itu, eh ternyata dia memang lagi belajar di atas pohon. Aku tertawa sambil bersyukur, sebab dengan kondisi seperti ini, dia masih tetap punya semangat untuk berjuang. Sejujurnya aku senang.

Beberapa waktu sebelum lulus SMA, aku mendengar bahwa dia akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Aku terkejut dengan hal itu. Dan 3 bulan sebelum keberangkatannya, dia hubungi aku. "Hei bro, akhirnya aku punya HP. Oh iya, bukan hanya itu, aku juga dapat beasiswa untuk kuliah sampai lulus dan biaya hiduppun ditanggung," ujarnya dengan semangat. Tentu aku senang, apalagi katanya dia kuliah tidak jauh tempatnya dari tempatku. 

Namun aku sempat mau menangis, bagaimana tidak, dia berkata demikian, "Aku ga mungkin bisa menghirup udara segar setiap hari, aku ga mungkin bisa berjalan. Aku ga mungkin bisa makan, bisa menari, menulis, bersiul dan sampai bisa menghubungimu kawan, tentunya itu semua berkat Tuhan melalui kawan dekatku, tak lain adalah kau. Aku senang bisa kenal denganmu, meskipun aku tau aku lebih pintar darimu, haha", demikian senangnya dia. Bagaimana mungkin aku tidak ingin menangis, sudah lama aku tidak melihat dia tertawa sesenang itu.

Aku sudah kenal dia semenjak SMP, dan aku sering bermain dengan dia, tak pernah dia senang sesenang ini sebelumnya. Dan yang paling mengejutkan, dia berkata "Rencana Tuhan indah pada waktunya, dan aku yakin ini baru awal bro, okelah bro sampai ketemu digerbang kesuksesan, keep contack yah". Hal itu dilontarkannya dengan penuh keyakinan. Dan pembicaraan itu sekaligus penutup dalam tulisan kali ini. 

Semoga teman-teman yang membacanya dapat hikmah. Sekecil apapun itu, aku cuma berbagi akan hal yang pernah kualami dan dialami lingkungan sekitarku (temanku), agar teman semua tidak sampai terjatuh dilubang yang sama. Sebelum kita menyesal di akhir, baiklah kita menyesal sebelum tiba waktunya. Terakhir, yakinlah, Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan. Olehkarena itu, lakukanlah semua itu seperti kita melakukannya untuk Tuhan. God Bless You

Tulisan ini sudah mendapatkan ijin dari tokoh utama untuk dipublikasikan :D
Gaol

Rabu, 08 Agustus 2012

Mahligai Cinta

Oleh Rico Ricardo Lumban Gaol

aku terbangun untukmu
mencipta satu sajak sendu
untuk menembus mahligai cintamu

Namun, tak satu katapun terlontar olehku

Aku teriak lalu tengkurap
ahhhhhhhhhhhhh, ada apa ini
kurasakan suasana hampa

aku terhanyut dalam kebodohan,
sampai-sampai alam inipun bosan
daun pohon tak bergoyang, burung tak berkicau
tak kulihat lagi rerumput yang suka menari dulu

Aku tersadarkan, oleh karena awan inipun enggan menyapaku lagi

apa yang harus kuperbuat
apa mereka tahu rasa ini
ingin kulempar saja bintang yang dilangit
agar mereka tahu, ini cerita tentang hati

aku sedang goyah
aku diterjang badai
aku selalu dihantui bayangmu, indah
hingga aku tak tahu lagi tentang hari

*aku sadar, tak mudah masuk kemahligai cintamu
meskipun sudah kutemukan kediamannya*

Senin, 06 Agustus 2012

Salah Siapa?


Jikalau manusia punya rasa
Tumbuh dan semakin berkembang
Salah siapa?

Aku yang memulainya
Kebodohanku membiarkan rasa itu ada
Apa itu salahku?

Setiap insan bebas memilih
Salahkah jika aku memilihmu?
Rasa ini telah tumbuh untukmu
Salahkah rasa ini?

Jikalau kau memberikan tempat untukku
Jikalau kau memberikan tempat untuk rasa ini
Adakah yang salah?

Hooo
Rasa ini tak bias kupungkiri lagi
Tapi kini kau telah membawa lari rasaku
Dan tidak memberikan kesempatan diriku juga

Kusadari aku yang salah

Minggu, 05 Agustus 2012

Ohhhhh, PHP! (Pemberi Harapan Palsu)



 Berawal dari chat seseorang yang tak kukenal, udah gitu cowo lagi, haha. Setelah kucari-cari informasi, tanya sana-sini, eh ternyata dia teman SMP yang hendak bercerita, katanya dia lagi jadi korban “PHP”, mangkanya dia ga berani terbuka siapa dia (kebetulan aku chatnya via fb gratisan, sekalian iklan hehe). Terus aku awalnya bingung, ini anak korban situs apaan yah, lalu kutanyain aja tuh arti “PHP” yang dia maksud. Eh, ternyata dia jadi korban wanita “Pemberi Harapan Palsu”. Terus dia bilang, aku harus bisa membantu dia dan dia langsung off, selain itu  FB-nya dinonaktifkan sampai sekarang. Malang nian nasib si  anak itu. Hehe

Nah itulah latar belakang penulisan ini teman-teman. Meskipun aku ga sempat kasih saran ke dia, tapi setidaknya korban PHP akan berkurang setelah membaca notes gokil kali ini. Hehe

Korban “Pemberi Harapan Palsu” atau bahasa ababilnya PHP, mungkin sudah tidak asing lagi di lingkungan kita. Terutama di Indonesia yang memiliki keanekaragaman sifat manusia khususnya Anak Baru Coba-coba Dewasa atau “ABCD”.

Mungkin ini cuma cerita segolongan orang saja seperti contoh temanku tersebut. Atau bahkan ada yg mengalaminya sendiri? haha. Sebenarnya ini bukan kasus yang tidak kita mengerti bukan?, tapi lebih ke tanggapan kita kalau “ini kasus biasalah, namanya juga remaja”. Keterbiasaan inilah yang membawa kehancuran dalam lingkungan masyarakat, kalau pemudanya semua begini, Indonesia mau dibawa kemana?. Loh ko jadi ke politik sih? Haha #OOT

Kembali ke Topik Utama. PHP, PHP ini kasus yang sakitnya tak terhitung/terbilang, tak terungkapkan. Contohnya saja, penggalan cerita temanku itu. Hmmm, mungkin sakitnya seperti dilempar telur busuk ditengah keramaian kali yah?. Oh tidak, tidak, sakitnya pasti seperti digigit harimau, yah digigit harimau, harimau yang sudah puasa 7 hari 7 malam. Bisa dibayangkan, betapa buasnya perlakuan PHP ini. haha

Sepertinya sih setiap kita yang sudah terkena syndrome PHP terkadang sulit untuk keluar darinya. Karena adanya pengaruh trauma, namanya juga cinta dengan lawan jenis, haha. Seolah-olah tidak ada lagi gunanya dia hidup. Serasa matahari tak akan terbit dan rembulan tak akan datang menemani malam lagi. #LMO (lebay mode on)

Awalnya aneh sih mendengar kasus seperti ini, soalnya bisa jadi korban PHP inilah yang terlalu menggebu-gebu (untuk beberapa kasus). Kalau kubayangkan nih yah man teman, si korban pasti senyum-senyum sendiri tiap hari mikirin dia haha.

Hasil Interpretasiku.

Kehidupan si PHP saat berhubungan dengan lawan jenis itu seperti apa sih?, yah ini wanti-wanti aja buat yang belum pernah jadi korban (semoga aku tidak, haha). Yang pastinya teman-teman diberikan peluang untuk mendekatinya. Setelah komunikasi berjalan, dia pasti ingin diperhatiin terus, sehingga “gerak-geriknya” selalu ingin memberikan kesempatan kita untuk mendekatinya (bagi wanita), dan selalu memberikan gombalan yang bisa membuat teman-teman melayang ke dunia antah berantah (umumnya sih cowo) haha. Selain itu biasanyakan dunia jaman sekarang, yang katanya era dua dunia (maya dan nyata), heboh di dunia social network tuh, nah ada aja ini trick and trick yang terjadi. Sudah tidak bisa dipungkiri lagi kalau ada orang yang suka dengan lawan jenis hanya melalui FB/twitter/blog dsj.

Biasanya tragedy PHP di social network ini berawal dari add/follow, dilanjutkan dengan lirik sana-sini dengan statusnya (like-in status, comment, atau bahkan PM, sampai akhirnya tukaran nomor hp mungkin). Nah dalam kondisi ini biasanya, yang disebut PHP adalah yang memberikan no-hp pertama kali. Karena yang meminta pasti bukan PHP, dia bisa jadi ingin iseng-iseng atau ingin mengerjai saja, dan pada akhirnya menjadi korban PHP (biasanya).

Dan terakhir ialah hal yang paling tidak bisa kita sebut korban ataupun PHP secara langsung, yaitu kepeduliannya (sok peduli). Karena hal itu perlu penilaian lebih lanjut. Namun, besar kemungkinan yang memberikan kepeduliannya ini adalah bajingan atau pengkhianat haha. Tapi, tidak menutup kemungkinan kalau dia memang benar-benar peduli buat teman-teman, namanya juga usaha, segala hal harus dilakukan sebaik dan semenarik mungkin bukan? Hehe.

Saran (ini dia nih yang ditunggu-tunggu hehe)

Sebaiknya dalam setiap hubungan, baik di dunia nyata maupun maya teman-teman harus mengenal dia lebih jauh. Ketahui keberadaannya, orang tuanya dan kondisi keluarganya. Pasti memakan waktu yang lama teman-teman, namanya juga proses, mau dapat yang oke kan?, nah jangan langsung ke hasil dong. Hehe

 Jangan terlalu berharap banyak dulu. Kita bisa saja memberikan bentuk kepedulian kita, tapi jangan berharap banyak, lakukanlah itu dengan ikhlas. Iklhas sudah taulah yah artinya? Hehe, kalau ga salah artinya itu ada tertulis di sebuah tulisan yang memiliki makna dalam hidup kita. Ikhlas itu seperti perintah ini, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.  

Nah setelah itu ajaklah ketemuan yang suasananya berbeda dari dunia modern seperti cafĂ©, hotel, dsj. Melainkan ajaklah dia ketempat sederhana dan atau melakukan sesuatu yang menghabiskan waktu tanpa mengeluarkan uang banyak (sedikit bolehlah yah, yah sekedar buat makan,  minumlah hehe). Setelah itu, tidak salah juga teman-teman ngajak nonton di bioskop, karena sudah tidak ada layar tancap lagi, haha. Tapi jangan sering-sering toh. Mending ditabung, terus buat ngasih makan fakir miskin di jalanan,kan seru jalan bareng cewe/cowo yang kita harapkan di tempat seperti itu. Nanti, pasti kelihatan tuh wujud aslinya, Hehe. Jadi yah jangan langsung galau dululah, haha.

Nah terutama bagi teman-teman yang sudah jadi korban, jangan galau sobat. Tak ada gunanya menggalaukan dia, sebab kita tahu dia begitu dan seharunya teman-teman bersyukur atas peristiwa ini bahwa dia memang tak pantas untukmu. Toh juga kita ga tau, apa dasaranya teman-teman galau, atau karena fisiknya? Dia cakep, keren, dan kaya gitu? Tapi dia PHP loh, mau? Haha. Dan jangan langsung menghakiminya sobat. Jadi sebaiknya, tetaplah lakukan yang terbaik buat dirimu dan dirinya, sampai suatu hari dia akan berubah sendirinya karena merasa bersalah atau juga merasa kekurangan karena sudah tidak ada yang mempedulikannya seperti biasanya. Karena kita juga belum taukan apa motif seorang PHP. Nah, ajaklah dia keluar dari sifat itu, dan ajarilah dia melakukan yang seharusnya dia laukan.

Trimakasih,
Gaol

Jumat, 03 Agustus 2012

Jagalah Hati


Masih ingatkah kita semua bahwa ada lirik sebuah lagu bagus dari senada?, demikian cuplikannya.

Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya Illahi

Pertama dengar lagu itu, ko seperti asik yah nadanya. Sampai-sampai aku hafal lagunya, terus tak jarang aku nyanyiin dikamar mandi (kebiasaanku bernyanyi sambil mandi J). Namun beberapa waktu lalu aku mendengarkan lagu itu lagi, dan aku ingin sekali menelaah maknanya, bukan lagi dari nadanya saja. Oleh karena itu tulisan ini aku buat untuk kita semua.

Ada tertulis, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. (Red, Markus 7)

Lalu pelajaran apa yang hendak kita ambil dari kutipan itu. Tentulah sebagai manusia kita semua punya hati. Hati disini bukan makna denotasinya yaitu organ tubuh (heart = jantung, hati), tapi melainkan makna konotasinya yang mengalir dari fungsi hati sebagai organ tubuh namun lebih mendalam sampai tak seorangpun yang bias menjelaskannya dengan kata-kata (Tanyakan pada burung yang berkicau jika kita juga belum mengerti).

Karna itu ada lagu senada di atas dan ada pula tertulis disuatu perumpamaan “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Atau bahasa sederhananya “Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu”. Itulah makna sederhananya yang bias kita ambil dari tulisan ini.

Selain itu aku juga ingin sedikit mengulas lebih dalam, apa akibatnya jika kita tidak bisa memelihara hati kita, tak lain adalah  manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan Tuhan, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. (Pesan seseorang kepada seseorang)

Oleh karena itu, hanya ada satu jalan keluar untuk menghindari itu, jagalah hatimu dan simpanlah segala hal yang baik yang kita yakini benar dan baik adanya. Karena tak luput dari pepatah katakan “Perhatikanlah baik-baik dan contohlah hidup Tuhan”. Simpanlah perkataan ini dan lakukanlah, janganlah kiranya kita sekedar menaruhnya. Sebab antara menaruh dan disimpan itu sangatlah berbeda. Dengan apakah kita mempertahankan kelakuan bersih?. Oleh karena itu berdoalah demikian “Dengan menjaga hatiku sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau“. Amin

Satu kalimat perumpamaan penutup buat kita semua, “Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal. Oleh karena itu untuk mendapat buah yang baik, pohonnya harus subur. Kalau pohonnya tidak subur, buahnya tidak baik juga. Subur tidaknya suatu pohon diketahui dari buahnya.”

Salam,

Gaol.