Senin, 02 Mei 2016

Hentikan Perburuan Penyu Derawan



Hari itu, saat aku dan teman-teman satu tim pengabdian masyarakat di Kalimantan Utara sedang bermain ke Derawan, aku ter-tohok oleh pesan salah satu penduduk ketika kami bertanya oleh-oleh apa yang khas dari Derawan.

“Oh... Iya ada di seberang sana,” kata penduduk itu sembari menunjuk ke arah tempat-tempat belanja oleh-oleh.

“Tapi pesan saya, yah boleh diambil boleh juga tidak, semoga adik-adik untuk tidak membeli oleh-oleh yang bahan bakunya dari kulit penyu. Mengapa? Karena dengan adik-adik membeli pernak-pernik yang bahan dasarnya dari kulit penyu artinya adik-adik telah mendukung perburuan atas penyu,” cerita penduduk itu.

“Bukan hanya itu. Dulu di pulau ini ada penakaran penyu. Namun, ada salah satu LSM menyadarkan masyarakat bahwa ternyata dengan adanya penakaran artinya kita telah membatasi ruang gerak penyu. Kita merusak perkembangbiakan penyu secara alami. Penakaran mungkin hanya seluas puluhan meter yang jika dibandingkan dengan hamparan laut yang luas, itu tidak sampai 0,1%. Bayangin kalau ruang gerak kita dibatasi, apakah kita mau?” tambah penduduk itu.

Setelah sampai di tempat perbelanjaan, aku melihat dan mengamati apa saja yang ada di pasar oleh-oleh itu ternyata benar tidak akan dihidangkan seperti barang lainnya. Jika ingin mendapatkannya, pembeli harus bertanya terlebih dahulu kepada penjual. Dengan syarat jika di warung penjual tidak ada sertifikat penanda bebas dari barang-barang yang bahan dasar pembentuknya kulit penyu.

Sangat disayangkan dan memang sudah umum di Negara ini untuk mengabaikan kebaikan. Meskipun sudah tahu bahwa ada hal yang tidak baik dan tidak seharusnya dilakukan tetap saja akan ada yang mengabaikannya demi keuntungan pribadi atau golongan. Hal itu terlihat dari banyak sudut pandang dan tindakan salah satunya pedagang pernak-pernik berbahan dasar kulit penyu.

Aku melihat masih ada beberapa warung yang dengan diam-diam menjual. Aku yakin mereka tahu yang baik dan yang tidak. Buktinya mereka menjual barang langkah itu dengan sembunyi-sembunyi. Jika nurani mereka berkata bahwa yang mereka lakukan bukanlah hal yang salah, manalah mungkin mereka berjualan dengan rasa malu dan takut, bersembunyi.

Pada akhirnya memang tak selamanya kebaikan itu akan dapat dilakukan meski dapat diterima. Benar-benar butuh perbaikan mental. Berharap bahwa kebaikan-kebaikan kecil tidak diabaikan. Berharap bahwa uang bukanlah satu-satunya jalan keluar untuk hidup. Berharap bisa hidup bersama dengan makhluk lain tanpa harus saling menindas sebagai wujud sesama ciptaan yang juga memiliki hak untuk hidup sejahtera. Aku percaya masih banyak jalan lain untuk isa mempertahankan tubuh agar tetap bugar. Aku pun setuju agar perburuan penyu di Indonesia dapat dihentikan khususnya di Derawan.