Oleh Rico Ricardo Lumban Gaol
aku terbangun untukmu
mencipta satu sajak sendu
untuk menembus mahligai cintamu
Namun, tak satu katapun terlontar olehku
Aku teriak lalu tengkurap
ahhhhhhhhhhhhh, ada apa ini
kurasakan suasana hampa
aku terhanyut dalam kebodohan,
sampai-sampai alam inipun bosan
daun pohon tak bergoyang, burung tak berkicau
tak kulihat lagi rerumput yang suka menari dulu
Aku tersadarkan, oleh karena awan inipun enggan menyapaku lagi
apa yang harus kuperbuat
apa mereka tahu rasa ini
ingin kulempar saja bintang yang dilangit
agar mereka tahu, ini cerita tentang hati
aku sedang goyah
aku diterjang badai
aku selalu dihantui bayangmu, indah
hingga aku tak tahu lagi tentang hari
*aku sadar, tak mudah masuk kemahligai cintamu
meskipun sudah kutemukan kediamannya*
aku terbangun untukmu
mencipta satu sajak sendu
untuk menembus mahligai cintamu
Namun, tak satu katapun terlontar olehku
Aku teriak lalu tengkurap
ahhhhhhhhhhhhh, ada apa ini
kurasakan suasana hampa
aku terhanyut dalam kebodohan,
sampai-sampai alam inipun bosan
daun pohon tak bergoyang, burung tak berkicau
tak kulihat lagi rerumput yang suka menari dulu
Aku tersadarkan, oleh karena awan inipun enggan menyapaku lagi
apa yang harus kuperbuat
apa mereka tahu rasa ini
ingin kulempar saja bintang yang dilangit
agar mereka tahu, ini cerita tentang hati
aku sedang goyah
aku diterjang badai
aku selalu dihantui bayangmu, indah
hingga aku tak tahu lagi tentang hari
*aku sadar, tak mudah masuk kemahligai cintamu
meskipun sudah kutemukan kediamannya*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar