Kamis, 15 Desember 2011

Sayang, dia pergi...

OPINI PEMUDA

Dia orang hebat, dia aktivis, siapa sih yang ga “kenal” dia sekarang ini. Dia rela mengorbankan segalanya untuk negara ini (red : berita, baik media cetak maupun media elektronik). Dia tidak peduli dengan sesuatu di depannya yang akan menimpanya. Banyak berita yang mengatakan kalau dia MUNGKIN, dia MUNGKIN, dia MUNGKIN, siapa lagi laki-laki yang berani membakar dirinya di jaman sekarang kalau bukan Sondang Hutagalung.

Sondang merupakan anak yang berbudi pekerti, pintar, dan pejuang dari kampus Universitas Bung Karno (UBK). Banyak cerita yang sudah dirintisnya, banyak kenangan yang sudah dibaginya buat negara ini (red : surat kabar). Dan semua itu dia lakukan untuk perubahan di negri ini. Pun juga hal konyol yang baru saja terjadi di depan Istana Merdeka pada 7 Desember 2011, dan akhirnya meninggal dunia pada hari Sabtu, 10 Desember 2011 pukul 17.45 WIB dan dimakamkan di TPU Pondok Kelapa pada Minggu (11/12) siang (antaranews.com).

Sebagai PEMUDA NEGARA ini, yang memang masih ‘MUNGKIN’-lah kata-kata yang beredar di media cetak atas kepergiannya. Belum ada hal yang pasti melatarbelakangi dia melakukan hal ini, termasuk keluarganya. Tapi aku, sebagai penulis, mengajak pembaca untuk berpikir positif. Kita ganti kata mungkin dengan kata pasti!. Sehingga dia kita sebut sebagai “pahlawan masa kini”, karena dia berkorban untuk perubahan atas bobroknya negri pertiwi ini, dan tidak menutup kemungkinan juga kita untuk berpikir negatif (dalam hal ini, saya ingin kita mengambil hikmahnya).

Saya mengajak pembaca untuk mencermati kejadian ini. Jangan apatis kawan-kawan, sudah waktunya kita jalan bersama. Jangan biarkan kegelapan itu menang, jangan biarkan kegelapan itu merenggut satu persatu pejuang kita. Saya yakin, ketika kita berpikiran bahwa yang menginginkan perubahan itu cuma kita sendiri dan golongan kita, hal ini akan berulang kembali. Dan terjadilah hal yang sia-sia bagi diri kita sendiri. Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Jangan biarkan slogan tinggal slogan.

#AdaJalan
Teman-teman, saudara-saudara sekalian. Saya bukan tidak menghargai kejadian itu. Tapi saya cuma MENYARANKAN teman-teman sekalian, cukuplah dia yang melakukan perubahan ini dengan cara seperti itu. Semoga para Pemuda lainnya punya cara lain. Saya yakin dia akan sangat sedih KETIKA KITA MEMBENARKAN CARA DIA. Sesungguhnya peran serta dan kesatuan kita untuk berpikir dan bertindak supaya adanya perubahan di negri ini yang diinginkan oleh beliau. sekali lagi saya ingatkan BUKAN CARANYA yang kita benarkan, tapi SEMANGAT JUANGNYA.

Sayang, dia pergi terlalu cepat, terlalu muda, terlalu diam tanpa pesan. Sehingga hanya tebakan dan terkaan bagi kita. Andai dia masih ada, mungkin dialah yang akan membawa perubahan di negri ini kelak. Tapi semuanya sudah terjadi, sekarang tanggung jawab itu diberikannya buat kita sebagai pemuda negri ini.
Teman-teman, bawalah SEMANGAT juangnya. Negara ini ada Di tangan kita semua teman-teman, ditangan PEMUDANYA.

Hidup Pemuda- Pemudi Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar