Minggu, 18 Desember 2011

NEGARA ADA DI TANGAN PEMUDANYA

Perkenalan
Halo teman-teman, hal ini saya tulis dari salah satu pengalaman kegiatan yang saya ikuti. Adapun nama kegiatannya adalah PARLEMEN REMAJA 2011 TINGKAT MAHASISWA, dengan tema Rekonstruksi Parlemen Melalui Generasi Muda. Kegiatan ini diselanggarakan pada tanggal 2-6 Desember 2011 oleh  Sekretariat Jendral Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dan bekerja sama dengan rektorat Universitas Indonesia (UI). Kegiatan ini merupakan salah satu butir kesepakatan yang ditetapkan oleh Inter Parliamentary Union (IPU), dan saat ini DPR- RI merupakan salah satu anggotanya turut serta menekankan bahwa pentingnya pemberdayaan pemuda dalam pendidikan politik demi tercapainya suatu proses demokrasi. 

Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman tentang politik dan demokrasi kepada mahasiswa, mengenalkan kepada mahasiswa tentang tugas dan peran DPR dalam perwujudan demokrasi di Indonesia. Selain itu juga supaya terlahirlah generasi-generasi penerus bangsa yang lebih matang untuk duduk di parlemen. Hal ini ditekankan supaya adanya kerja sama antara parlemen dengan pemudanya untuk menanggapi masalah yang ada di Indonesia. Tidak lain supaya pemudanya dapat mempersiapkan solusi untuk kedepannya demi kejayaan Negara republic Indonesia dan kesejahteraan rakyat.

Dengan mempertimbangkan hal tersebut, diadakannyalah penyeleksian terhadap mahasiswa di Universitas-universitas yang ada di Indonesia dan dijadikan sebagai peserta kegiatan tersebut. Dalam kegiatan ini turut 21 Universitas dan 125 peserta yang lulus seleksi dari perwakilan masing-masing universitas. Adapun wilayah yang terkait diatantaranya Sumatra, Jawa dan Bali, dan kedepannya akan diadakan untuk seluruh universitas yang ada di Indonesia dan dari seluruh penjuru kampus-kampus di tanah air ini.

Adapun jumlah peserta dari Universitas yang tertulis adalah 18 peserta dari Universitas Indonesia, 15 dari Universitas Gajah Mada, 12 dari UNS, 12 dari UIN Jakarta, 14 dari UN Jember, 6 dari UNTIRTA, 5 dari UNJ, 6 dari Unpad, 7 dari UNAIR, 5 dari UNY, 2 dari UNSOED, 9 dari UNDIP, 3 dari IPB, 2 dari UNAND, 1 dari Univ. Brawijaya, 2 dari USU, 1 dari Udayana, 1 dari Univ. Jambi, 1 dari Univ. Lampung, 1 dari UPI, dan 1 dari ITB. Yang berlatar belakang keilmuan FISIP, FH, Fakultas Teknik, Kedokteran, FE, FMIPA, dan Sains.

 Pembukaan dan Dua Sesi Kegiatan
Dalam Pidato Ketua DPR RI, Marzuki Ali, mengatakan, bahwa negara akan berlangsung jika terjadi keberlangsungan generasi yakni generasi muda yang punya semangat juang tinggi. Ada beberapa hal yang menjadi indikator dalam keberlangsungan Negara kita diantaranya kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan kesetiaan pada negara. Berdasarkan hal itu, sangat diharapkan pemudanya Negara ini turut memberikan solusi atas permasalahan yang ada di Indonesia saat ini.

Untuk mencerdaskan masyarakat terhadap sistem kerja DPR RI (parlemen) dan meningkatkan partisipasi serta kepedulian pemuda untuk negara Indonesia pada umumnya dan khususnya  lembaga legislatif, maka diadakanlah kegiatan ini. Adapun bentuk kegiatannya dibagi menjadi  2 rincian, yaitu Sesi Orientasi yang dilaksanakan pada tanggal 2-4 Desember 2011 bertempat di Wisma DPR-RI, Kopo, Bogor. Selanjutnya sesi Simulasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2011 bertempat di Gedung DPR-RI.

Terkait sesi Orientasi, mahasiswa yang mengikuti diberikan materi tentang Tugas, Fungsi, Wewenang dan Rencana Strategis DPR-RI. Selanjutnya tentang Mekanisme persidangan, pengambilan keputusan, dan proses pembuatan perundang-undangan. Masing-masing materi disampaikan oleh Setjen DPR RI, Dra. Nining Indra Saleh, M.Si, Achmad Djuned, SH, MH sebagai deputi bidang persidangan dan KSAP.

Pengembangan dari sesi pertama dalam sesi Orientasi, yaitu terkait Fungsi (legislasi, pengawasan, dan anggaran) Parlemen, maka diberikanlah wawasan tentang ketiga fungsi tersebut berupa materi dan Tanya jawab yang dijadikan sebagai materi Sesi Simulasi. Materi legislasi yang disampaikan oleh Ir. Muhammad Najib M.Sc sebagai anggota Komisi I yakni tentang RUU Intelijen Negara. Materi Pengawasan oleh Ganjar Pranowo sebagai Wakil Ketua Komisi II, dan Andi Rahmat, SE sebagai anggota Komisi XI menyampaikan tentang Mekanisme dan Proses Pembahasan Anggaran.

Selanjutnya Sesi Simulasi, peserta parlemen remaja diumpakan sebagai miniatur alat kelengkapan DPR-RI bagi pelajar tingkat mahasiswa. Di sini, peserta simulasi diberi peran dan tugas merepresentasikan anggota dewan yang menjalankan tugas konstitusional mereka berupa fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yang kemudian akan menghasilkan sebuah kebijakan. Kegiatan ini bisa meningkatkan ketrampilan negosiasi peserta dan memperluas pandangan serta pengetahuan  mengenai DPR-RI.

Harapan Untuk Pemuda Indonesia dan Politik Kedepannya
Dengan melihat realita bangsa dan kondisi di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya mahasiswa Indonesia, isu mengenai DPR-RI dan politik sering sekali diasosiasikan sebagai hal yang buruk. Pengetahuan dan informasi tentang DPR-RI pun masih terbatas di kalangan mahasiswa melalui “bias” pemberitaan media, yaitu: DPR-RI sebagai tempat berkumpulnya para koruptor, kehidupan mewah anggota dewan, dan hanya bisa  menghabiskan anggaran untuk kepentingan pribadi.

Selain itu, kurangnya komunikasi yang dijalin antara DPR-RI dan masyarakat juga mahasiswa membuat jarak diantara kedua pihak. Ketiadaan program yang langsung menjembatani aspirasi pemudanya, mahasiswa, mengenai bagaimana seharusnya format parlemen yang ideal di Indonesia menjadikan tingkat partisipasi mahasiswa terhadap aktivitas politik maupun parlemen sangat rendah.

Mengingat kembali pidato Marzuki Ali, selaku ketua DPR-RI, yang menyampaikan kata sambutannya ketika membuka secara resmi sesi simulasi sidang parlemen remaja tingkat mahasiswa 2011 di Gedung Nusantara. “Segala anggapan negatif yang terjadi di DPR RI berasal dari sistem rekruitmen yang kumuh dan bodoh di setiap partai politik di Indonesia,” ujarnya. Menurutnya, permasalahan yang terjadi di Negara kita pada umumnya dan khususnya di DPR-RI jangan dilihat dari sisi akibat saja, juga harus mempertimbangkan penyebabnya. Pemilu yang berjalan secara luberjurdil merupakan indikator demokrasi.

Tetapi, pemilu di Negara kita masih abu-abu. Hal ini terlihat ketika terjadi proses sebelum pemilihan atau yang sering disebut kampanye, kampanye tersebut terlalu memakan biaya mahal  sehingga orang yang berkoar di dalamnya berpikir bagaimana cara  mengembalikan uang yang telah dikeluarkannya. Karena tidak ada di Bumi ini khususnya Indonesia yang mau memberikan atau menghabiskan uang dengan percuma tanpa harapan kembali lagi. Maka dari itu, “korupsi pun menjadi salah satu jalan bagi sebagian orang yang telah menduduki jabatan-jabatan publik” terangnya.

“Oleh karena itu, selayaknya dan secepatnyalah Negara kita membuka isu tentang bagaimana proses recruitmen yang dilakukan partai-partai di Indonesia. Namun untuk proses keadilan hal itu juga harus dilakukan bagi ormas-ormas yang ada di Indonesia. Selain proses recruitmen, masyarakat juga harus tahu bagaimana cara partai dan ormas untuk mendapatkan dana kegiatan tersebut. Hal ini akan sedikit membantu dalam proses demokrasi yang ideal,”sebutnya lagi.

Sehingga tercetuslah satu bagian kecil untuk menanggapi hal tersebut dan terbentuklah kegiatan ini. Pada dasarnya kegiatan ini penting karena mampu meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemecahan permasalahan yang terjadi di negeri ini. Mahasiswa menjadi tahu bagaimana caranya menyalurkan aspirasi kepada anggota dewan yang merupakan suara rakyat. Selama ini, demonstrasi masih menjadi pilihan utama mahasiswa dalam menyalurkan aspirasinya kepada wakil rakyat. Memang, demonstrasi menjadi sebuah langkah dalam negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berbicara dan  berpendapat. Namun, melalui parlemen remaja tingkat mahasiswa 2011, dialog pun menjadi pilihan alternatif untuk menyuarakan aspirasi tersebut daripada hanya sekedar melakukan aksi demonstrasi ke gedung dewan seperti yang selama ini lazim dilakukan oleh mahasiswa, dan belum tentu juga di dengar oleh para wakil rakyat.

Dengan adanya kegiatan ini, dan banyaknya tanggapan positif dari peserta yang mengikuti kegiatan ini. Maka diharapkan pemuda Indonesia, dan sekolah-sekolah terutama kampus-kampus yang dindonesia diharapkan bisa bekerjasama untuk membangun Negara Indonesia yang demokratis. “Politik itu proses pemilihan yang menyangkut pengambilan keputusan yang berpengaruh luas pada publik. Dimensi politik pun tidak hanya berkutat pada siapa yang menjalankan kekuasaan, namun bagaimana menjalankan proses tersebut untuk menciptakan perubahan yang positif di dalam masyarakat. Politik pun kamudian disandingkan dengan dimensi lain dalam kehidupan, seperti: ekonomi, budaya, hukum, kesehatan, pendidikan, dll. Pilihan untuk menjauhi proses politik dalam kehidupan sehari-hari adalah hal yang mustahil. Namun, jika ditanya apakah masih banyak yang harus diperbaiki dari kondisi politik di Indonesia? Tentu jawabannya ya. Bukan kah Aristoteles pernah berpesan bahwa manusia adalah zoon politicon (manusia adalah makhluk sosial). Peran serta pemuda sebagai pemegang tongkat estafet bangsa pun menjadi penting dalam usaha memperbaiki sistem politik di Indonesia demi keberlangsungan bangsa ini. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi?,”ujar salah satu peserta, Faisal Harahap.

Terakhir dari saya, selaku salah satu yang menjadi peserta kegiatan ini mengajak teman-teman pemuda untuk bisa berpikir lebih luas tentang masalah apa sebenarnya yang terjadi di Negara kita ini dan apa penyebabnya. Selayaknya mahasiswa yang disebut sebagai kaum ideologis dan penganut kritis maksimum, saya sarankan kita juga turut membantu Negara ini untuk keluar dari permasalahan yang sesungguhnya. Mari kita buktikan kalau kita Setia untuk Bumi Pertiwi.

Dengan mengutip sebagian lirik lagu tradisional, Dang marbikkas anggo soadong Alana, dan kata pepatah “tak da gading yang tak retak”, maka berakhirlah tulisan ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca. Apabila ada kekurangan dan kesalahan, kritik dan saran saya harapkan untuk penulisan yang lebih baik kedepannya.
Photo Group Peserta Parlemen Remaja Tingkat Mahasiswa 2011

Rico Ricardo Lumban Gaol
12808037
Meteorologi ITB
HMME "ATMOSPHAIRA" ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar