Perkenalan
Halo teman-teman, hal ini saya tulis dari  salah satu pengalaman kegiatan yang saya ikuti. Adapun nama kegiatannya  adalah PARLEMEN REMAJA 2011 TINGKAT MAHASISWA, dengan tema Rekonstruksi  Parlemen Melalui Generasi Muda. Kegiatan ini diselanggarakan pada  tanggal 2-6 Desember 2011 oleh  Sekretariat Jendral Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dan bekerja sama dengan rektorat Universitas Indonesia (UI). Kegiatan ini merupakan salah satu butir kesepakatan yang ditetapkan oleh Inter Parliamentary Union (IPU), dan saat ini DPR- RI merupakan salah satu anggotanya turut serta menekankan bahwa pentingnya pemberdayaan pemuda dalam pendidikan politik demi tercapainya suatu proses demokrasi. 
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu  memberikan pemahaman tentang politik dan demokrasi kepada mahasiswa,  mengenalkan kepada mahasiswa tentang tugas dan peran DPR dalam  perwujudan demokrasi di Indonesia. Selain itu juga supaya terlahirlah  generasi-generasi penerus bangsa yang lebih matang untuk duduk di  parlemen. Hal ini ditekankan supaya adanya kerja sama antara parlemen  dengan pemudanya untuk menanggapi masalah yang ada di Indonesia. Tidak  lain supaya pemudanya dapat mempersiapkan solusi untuk kedepannya demi  kejayaan Negara republic Indonesia dan kesejahteraan rakyat.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut,  diadakannyalah penyeleksian terhadap mahasiswa di  Universitas-universitas yang ada di Indonesia dan dijadikan sebagai  peserta kegiatan tersebut. Dalam kegiatan ini turut 21 Universitas dan  125 peserta yang lulus seleksi dari perwakilan masing-masing  universitas. Adapun wilayah yang terkait diatantaranya Sumatra, Jawa dan  Bali, dan kedepannya akan diadakan untuk seluruh universitas yang ada  di Indonesia dan dari seluruh penjuru kampus-kampus di tanah air ini.
Adapun jumlah peserta dari Universitas yang  tertulis adalah 18 peserta dari Universitas Indonesia, 15 dari  Universitas Gajah Mada, 12 dari UNS, 12 dari UIN Jakarta, 14 dari UN  Jember, 6 dari UNTIRTA, 5 dari UNJ, 6 dari Unpad, 7 dari UNAIR, 5 dari  UNY, 2 dari UNSOED, 9 dari UNDIP, 3 dari IPB, 2 dari UNAND, 1 dari Univ.  Brawijaya, 2 dari USU, 1 dari Udayana, 1 dari Univ. Jambi, 1 dari Univ.  Lampung, 1 dari UPI, dan 1 dari ITB. Yang berlatar belakang keilmuan  FISIP, FH, Fakultas Teknik, Kedokteran, FE, FMIPA, dan Sains. 
 Pembukaan dan Dua Sesi Kegiatan
Dalam Pidato Ketua DPR RI, Marzuki Ali, mengatakan, bahwa negara akan berlangsung jika terjadi keberlangsungan generasi yakni generasi muda yang punya semangat juang tinggi. Ada beberapa hal yang menjadi indikator dalam keberlangsungan Negara kita diantaranya kesejahteraan, pendidikan, kesehatan dan kesetiaan pada negara. Berdasarkan  hal itu, sangat diharapkan pemudanya Negara ini turut memberikan solusi  atas permasalahan yang ada di Indonesia saat ini. 
Untuk mencerdaskan masyarakat terhadap sistem kerja DPR RI (parlemen) dan meningkatkan partisipasi serta kepedulian pemuda untuk negara Indonesia pada umumnya dan khususnya  lembaga legislatif, maka diadakanlah kegiatan ini. Adapun bentuk kegiatannya dibagi menjadi  2  rincian, yaitu Sesi Orientasi yang dilaksanakan pada tanggal 2-4  Desember 2011 bertempat di Wisma DPR-RI, Kopo, Bogor. Selanjutnya sesi  Simulasi yang dilaksanakan pada tanggal 5 Desember 2011 bertempat di  Gedung DPR-RI.
Terkait sesi Orientasi, mahasiswa yang  mengikuti diberikan materi tentang Tugas, Fungsi, Wewenang dan Rencana  Strategis DPR-RI. Selanjutnya tentang Mekanisme persidangan, pengambilan  keputusan, dan proses pembuatan perundang-undangan. Masing-masing  materi disampaikan oleh Setjen DPR RI, Dra. Nining Indra Saleh, M.Si, Achmad Djuned, SH, MH sebagai deputi bidang persidangan dan KSAP. 
Pengembangan dari sesi pertama dalam sesi  Orientasi, yaitu terkait Fungsi (legislasi, pengawasan, dan anggaran)  Parlemen, maka diberikanlah wawasan tentang ketiga fungsi tersebut  berupa materi dan Tanya jawab yang dijadikan sebagai materi Sesi  Simulasi. Materi legislasi yang disampaikan oleh Ir. Muhammad Najib M.Sc  sebagai anggota Komisi I yakni tentang RUU Intelijen Negara. Materi  Pengawasan oleh Ganjar Pranowo sebagai Wakil Ketua Komisi II, dan Andi  Rahmat, SE sebagai anggota Komisi XI menyampaikan tentang Mekanisme dan  Proses Pembahasan Anggaran.
Selanjutnya Sesi Simulasi, peserta parlemen remaja diumpakan sebagai miniatur alat kelengkapan DPR-RI bagi pelajar tingkat mahasiswa. Di sini, peserta simulasi diberi peran dan tugas merepresentasikan anggota dewan yang menjalankan tugas konstitusional mereka berupa fungsi legislasi, pengawasan, dan anggaran, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,  yang kemudian akan menghasilkan sebuah kebijakan. Kegiatan ini bisa  meningkatkan ketrampilan negosiasi peserta dan memperluas pandangan  serta pengetahuan  mengenai DPR-RI.
Harapan Untuk Pemuda Indonesia dan Politik Kedepannya
Dengan melihat realita bangsa dan kondisi di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan khususnya mahasiswa Indonesia, isu mengenai DPR-RI dan politik sering sekali diasosiasikan sebagai hal yang buruk. Pengetahuan dan informasi tentang DPR-RI pun masih terbatas di kalangan mahasiswa melalui “bias” pemberitaan media, yaitu: DPR-RI sebagai tempat berkumpulnya para koruptor, kehidupan mewah anggota dewan, dan hanya bisa  menghabiskan anggaran untuk kepentingan pribadi.
Selain itu, kurangnya komunikasi yang dijalin antara DPR-RI dan masyarakat juga mahasiswa membuat jarak diantara kedua pihak. Ketiadaan program yang langsung menjembatani aspirasi pemudanya, mahasiswa,  mengenai bagaimana seharusnya format parlemen yang ideal di Indonesia  menjadikan tingkat partisipasi mahasiswa terhadap aktivitas politik  maupun parlemen sangat rendah.
Mengingat kembali pidato Marzuki Ali, selaku ketua DPR-RI,  yang menyampaikan kata sambutannya ketika membuka secara resmi sesi  simulasi sidang parlemen remaja tingkat mahasiswa 2011 di Gedung  Nusantara. “Segala anggapan negatif yang terjadi di DPR RI berasal dari sistem rekruitmen yang kumuh dan bodoh di setiap partai politik di Indonesia,” ujarnya. Menurutnya, permasalahan yang terjadi di Negara kita pada umumnya dan khususnya di DPR-RI jangan dilihat dari sisi akibat saja, juga harus mempertimbangkan penyebabnya. Pemilu yang berjalan secara luberjurdil merupakan indikator demokrasi. 
Tetapi, pemilu di Negara kita  masih abu-abu. Hal ini terlihat ketika terjadi proses sebelum pemilihan  atau yang sering disebut kampanye, kampanye tersebut terlalu memakan biaya mahal  sehingga orang yang berkoar di dalamnya berpikir bagaimana cara  mengembalikan uang yang telah dikeluarkannya. Karena  tidak ada di Bumi ini khususnya Indonesia yang mau memberikan atau  menghabiskan uang dengan percuma tanpa harapan kembali lagi. Maka dari itu, “korupsi pun menjadi salah satu jalan bagi sebagian orang yang telah menduduki jabatan-jabatan publik” terangnya. 
“Oleh karena itu, selayaknya dan  secepatnyalah Negara kita membuka isu tentang bagaimana proses  recruitmen yang dilakukan partai-partai di Indonesia. Namun untuk proses  keadilan hal itu juga harus dilakukan bagi ormas-ormas yang ada di  Indonesia. Selain proses recruitmen, masyarakat juga harus tahu  bagaimana cara partai dan ormas untuk mendapatkan dana kegiatan  tersebut. Hal ini akan sedikit membantu dalam proses demokrasi yang  ideal,”sebutnya lagi.
Sehingga tercetuslah satu bagian kecil untuk menanggapi hal tersebut dan terbentuklah kegiatan ini. Pada dasarnya kegiatan ini penting  karena mampu meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam upaya pemecahan  permasalahan yang terjadi di negeri ini. Mahasiswa menjadi tahu  bagaimana caranya menyalurkan aspirasi kepada anggota dewan yang merupakan suara  rakyat. Selama ini, demonstrasi masih menjadi pilihan utama mahasiswa  dalam menyalurkan aspirasinya kepada wakil rakyat. Memang, demonstrasi  menjadi sebuah langkah dalam negara demokrasi yang menjunjung tinggi kebebasan berbicara dan  berpendapat.  Namun, melalui parlemen remaja tingkat mahasiswa 2011, dialog pun  menjadi pilihan alternatif untuk menyuarakan aspirasi tersebut daripada  hanya sekedar melakukan aksi demonstrasi ke gedung dewan seperti yang  selama ini lazim dilakukan oleh mahasiswa, dan belum tentu juga di “dengar” oleh para wakil rakyat.
Dengan adanya kegiatan ini, dan banyaknya  tanggapan positif dari peserta yang mengikuti kegiatan ini. Maka  diharapkan pemuda Indonesia, dan sekolah-sekolah terutama kampus-kampus  yang dindonesia diharapkan bisa bekerjasama untuk membangun Negara  Indonesia yang demokratis. “Politik itu proses pemilihan yang menyangkut pengambilan keputusan yang berpengaruh luas pada publik. Dimensi  politik pun tidak hanya berkutat pada siapa yang menjalankan kekuasaan,  namun bagaimana menjalankan proses tersebut untuk menciptakan perubahan  yang positif di dalam masyarakat. Politik pun kamudian disandingkan  dengan dimensi lain dalam kehidupan, seperti: ekonomi, budaya, hukum,  kesehatan, pendidikan, dll. Pilihan untuk menjauhi proses politik dalam  kehidupan sehari-hari adalah hal yang mustahil. Namun, jika ditanya  apakah masih banyak yang harus diperbaiki dari kondisi politik di  Indonesia? Tentu jawabannya ya. Bukan kah Aristoteles pernah berpesan  bahwa manusia adalah zoon politicon (manusia adalah makhluk sosial).  Peran serta pemuda sebagai pemegang tongkat estafet bangsa pun menjadi  penting dalam usaha memperbaiki sistem politik di Indonesia demi  keberlangsungan bangsa ini. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan  lagi?,”ujar salah satu peserta, Faisal Harahap.
Terakhir dari saya, selaku salah satu yang  menjadi peserta kegiatan ini mengajak teman-teman pemuda untuk bisa  berpikir lebih luas tentang masalah apa sebenarnya yang terjadi di  Negara kita ini dan apa penyebabnya. Selayaknya mahasiswa yang disebut  sebagai kaum ideologis dan penganut kritis maksimum, saya sarankan kita  juga turut membantu Negara ini untuk keluar dari permasalahan yang  sesungguhnya. Mari kita buktikan kalau kita Setia untuk Bumi Pertiwi. 
Dengan mengutip sebagian lirik lagu tradisional, Dang marbikkas anggo soadong Alana, dan  kata pepatah “tak da gading yang tak retak”, maka berakhirlah tulisan  ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca. Apabila ada  kekurangan dan kesalahan, kritik dan saran saya harapkan untuk penulisan  yang lebih baik kedepannya.
Photo Group Peserta Parlemen Remaja Tingkat Mahasiswa 2011
Rico Ricardo Lumban Gaol
12808037
Meteorologi ITB
HMME "ATMOSPHAIRA" ITB